­­Hari Minggu Pagi

|

 

­­Hari Minggu Pagi

Surakarta, 18 Maret 2021

Sore ini hujan gerimis

aku tatap tetes tetesnya yang turun membasahi halaman depan kamarku

konon gerimis membawa memori masa lalu

 

benar saja

aku tiba tiba teringat masa kecilku

 

saat itu mungkin usiaku 10 tahun

hari minggu pagi tentunya adalah waktu yang menyenangkan dan yang paling ditunggu oleh semua anak umur 10 tahun

tidak ada sekolah

tidak ada perasaan was was dapat amarah guru kala tak bisa mengerjakan soal di depan kelas

tidak ada bangun-tidur-ku-terus-mandi seperti mantra yang sering diucapkan orang-orang dewasa kepada anak anak

seolah hidup harus selalu seperti kata mereka

 

hari minggu pagi

saat usiaku 10 tahun

ada banyak hal yang menyenangkan yang bisa kulakukan

bermain dengan kawan-kawan

menonton kartun

memanjat pohon samping surau

salah satu yang sekarang paling kuingat adalah melihat aktivitas ibu memasak di dapur

dulu tak setiap hari aku bisa melihatnya

sebab kalau bukan minggu pagi

setiap aku dibangunkan selalu sudah siap makanan enak enak di atas meja

entah kapan ibu memasaknya

apakah ibu seorang pesulap seperti yang aku tonton di televisi?

 

tapi saat usiaku 10 tahun

melihat aktivitas ibu memasak di dapur bukanlah hal yang menyenangkan

tidak seperti bermain dengan kawan kawan

menonton kartun

atau memanjat pohon samping surau

karena supaya ibu bisa memasak

aku harus menemani ke pasar krempyeng dekat rumah

aku harus pergi ke warung kalau ada bumbu dapur yang ibu lupa beli di pasar

itu artinya aku harus menghapal daftar belanjaan yang harus aku beli di warung

kalau sampai salah, aku harus kembali ke warung untuk membenarkannya

merepotkan

 

aku juga kadang harus memarut kelapa

menumbuk bumbu

mengambilkan wajan, panci, talenan

apapun yang ibu butuhkan untuk memasak

 

semua itu

aku tidak suka

kegiatan bermainku jadi terbengkalai

tapi untung masakan ibu selalu enak

lebih enak dari masakan siapapun

tetangga, bibiku,

bahkan lebih enak dari makanan di kantin sekolahku

kalah jauh

 

tetap saja aku malas dan kesal di suruh-suruh

sering aku menolak

kalaupun aku membantu ibu sering dengan hati yang kesal

karena

ini hari minggu pagi

hari yang kutunggu tunggu

lama

ini hari yang harus menyenangkan

 

belasan tahun sudah terlewati sejak hari minggu pagi itu

tentunya aku sudah banyak berubah

aku sudah lebih dewasa

mandiri

lebih mengerti

tak lagi tertarik banyak bermain bersama kawan-kawan

menonton kartun

atau memanjat pohon samping surau

sekarang aku tak lagi malas membantu ibu

aku akan selalu siap ketika ibu membutuhkanku

apapun

sebut saja

pasti akan jadi nomor satu

aku laksanakan sekarang juga

 

tapi sayangnya

ketika aku lihat lagi rintik hujan yang belum juga reda sore ini

ibu sudah pergi

 

 

0 komentar:

Posting Komentar